Tampilkan postingan dengan label Transportasi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Transportasi. Tampilkan semua postingan

Elemen Pokok Pembangunan Transportasi Ke Depan


 

4 Elemen Pokok Pembangunan Transportasi:

1.  Angkutan umum yang beradab (civilized public transportation);

2. Sarana dan prasarana transportasi yang handal (reliable transportation infrastructure);

3.  Keselamatan yang utama (safety first on transport activity);

4.  Ruang lalu lintas yang nyaman, aman dan selamat (comfortable, safe and secure in traffic road).

1. Angkutan Umum Yang Beradab (Civilized Public Transportation)

   Titik berat perubahan paradigma penyelenggaraan transportasi dewasa ini adalah untuk menciptakan peradaban bangsa ke arah modernitas. Karena sebagian besar insan pengisi pembangunan negara saat ini adalah generasi muda yang lahir dan hidup di era milenium. Untuk itu, pembangunan dalam mendukung kehidupan berbangsa dan bernegara yang modern menjadi kewajiban tetapi tidak meninggalkan jatidiri bangsa. Termasuk pembangunan bidang transportasi umum harus diarahkan kepada hal tersebut.

    Tren dalam dunia transportasi adalah menciptakan pola perpindahan yang mudah dan cepat. Karena kemudahan dan kecepatan adalah keniscayaan yang senantiasa menjadi tuntutan peradaban masyarakat yang telah terbentuk sejak lama. Adanya kota-kota besar dengan jumlah penduduk sangat besar menjadi tantangan sendiri dalam pembangunan transportasi. Untuk itu pembangunan transportasi harus berkonsep dengan dua hal yaitu lebih mudah dan lebih cepat.

2. Sarana dan Prasarana Transportasi Yang Handal (Reliable Transportation Mode and Infrastructure)

   Konsep pembangunan sarana dan prasarana transportasi adalah menciptakan sistem transportasi terpadu yang berkualitas tinggi dan dapat digunakan  jangka panjang. Karena biasanya nilai investasi pembangunan sarana dan prasarana transportasi membutuhkan biaya yang sangat tinggi. Yang perlu diperhatikan adalah adanya pembangunan transportasi karena adanya demand yang tinggi dari pengguna ataupun masyarakat baik demand eksisting ataupun demand potensial.

3. Keselamatan Yang Utama (Safety First on Transport Activity)

   Transportasi merupakan kegiatan perpindahan orang dan/atau barang dari satu tempat ke tempat lain. Dalam proses kegiatan tersebut dibutuhkan kepastian keselamatan, karena hal itu merupakan tujuan utama dari aktifitas transportasi. Bisa dibayangkan jika terjadi kecelakaan di tengah proses seseorang melakukan transportasi, maka kegiatan perpindahan tersebut bisa dikatakan gagal (transport failed). Dengan demikian, unsur keselamatan adalah hal utama yang wajib diperhatikan oleh pelaku transportasi  dan regulator.

  Keselamatan transportasi merupakan kesatuan unsur dalam sistem transportasi yaitu sarana, prasarana, orang/pelaku transportasi, dan regulator. Untuk itu diperlukan sinergi antara unsur-unsur penunjang transportasi tersebut. Jika ada salah satu unsur terjadi kelalaian dalam standar keselamatan, maka akan terjadi kegagalan di dalam sistem transportasi. 

4. Ruang lalu lintas yang Nyaman, Selamat dan Aman (Comfortable, Safe and Secure in Traffic Road)

    Dewasa ini, kendaraan pribadi turut memberikan sumbangan yang sangat signifikan terhadap peningkatan kepadatan lalu lintas. Lalu lintas yang semakin padat membuat setiap kendaraan tidak bisa bergerak dengan kecepatan yang maksimal. Bahkan sangat sering terjadinya tumpukan antrian kendaraan yang tak jarang berujung kepada kemacetan lalu lintas. Kalau sudah terjadi kemacetan, tentu semua pihak turut menanggung kerugian. Misalnya rugi waktu, rugi bahan bakar, dampak stres dan lain sebagainya.

    Secara sederhana, kemacetan terjadi karena kapasitas jalan sudah tidak bisa mengalirkan sejumlah kendaraan per satuan waktu secara normal. Sehingga kualitas dari pergerakan lalu lintas berada dibawah standar kecepatan normal. Untuk itu diperlukan suatu upaya agar kualitas lalu lintas kembali lagi sesuai standar. Tujuannya adalah tingkat pelayanan kembali menjadi baik dan kerugian transportasi dapat dihindari.

Mobil Listrik Baterai, Mobil Masa Depan Dengan Kelebihan Zero Emisi

Mobil Listrik Baterai atau Battery Electrical Vehicle (BEV) memiliki beberapa kelebihan jika dibandingkan dengan mobil bermesin pembakaran dalam atau Internal Combution Engine (ICE). Yang paling utama adalah mobil listrik baterai tidak menghasilkan emisi kendaraan bermotor. Mobil jenis ini juga mengurangi emisi gas rumah kaca karena tidak membutuhkan bahan bakar fosil sebagai penggerak utamanya. Karena kelebihan inilah, Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan pada tahun 2030 mempunyai target bahwa 90 % angkutan umum di seluruh Indonesia berganti dengan kendaraan berbasis listrik baterai.

                     Haji Melalui Jalur Darat

Perbedaan utama Mobil Listrik Baterai (BEV) dan Mobil Pembakaran Dalam (ICE) terletak pada 2 komponen utama yaitu sistem penghasil daya (mesin penggerak) dan emisi yang dihasilkan. Untuk Mobil Pembakaran Dalam (ICE) memiliki ciri-ciri berikut:

  1. Sumber energi disimpan di dalam tangki BBM
  2. Distribusi sumber daya menggunakan peralatan Fuel System
  3. Power Train terdiri atas komponen yang menghasilkan tenaga dan untuk mendistribusikannya dalam menggerakkan roda  terdiri dari mesin, transmisi, poros penggerak, differensial, dll yang jumlahnya ratusan
  4. Sistem pembakaran menghasilkan emisi berupa gas buang.

 Sedangkan untuk Mobil Listrik Baterai memiliki ciri-ciri berikut:

  1. Sumber energi disimpan dalam baterai listrik
  2. Distribusi sumber daya menggunakan kabel
  3. Listrik DC dari baterai dirubah menjadi listrik AC 3 phase oleh inverter untuk memutar motor listrik (induksi elektromagnetik) guna memutar roda kendaraan
  4. Tidak menghasilkan gas buang.
Sumber : Dishub DKI Jakarta 

 Teknologi Mobil Listrik Baterai yang berbeda dengan Kendaraan Konvensional

-   Inverter

  Inverter adalah adalah perangkat daya yang dapat mengubah arus listrik searah (DC) menjadi arus bolak-balik (AC) pada tegangan yang lebih tinggi.


-  Motor Traksi

   Motor traksi untuk mobil listrik baterai berfungsi sebagai penggerak dan regenerasi. Sebagai penggerak maksudnya adalah untuk memutar transmisi dan roda. Sebagai regenerasi adalah fungsinya dalam sumber energi bagi peralatan Charger untuk pengisian kembali baterai.


-  Akumulator (Baterai)

    Akumulator merupakan perangkat otomotif yang dapat mengubah energi kimia menjadi energi listrik yang bersifat arus searah (DC). Baterai berfungsi dalam proses menghidupkan mesin yaitu untuk menggerakkan starting motor yang memutar flywheel hingga mesin hidup.


- Charger

  Charger adalah berfungsi sebagai komponen peralatan pengisi-ulang daya baterai. Charger mengubah listrik AC menjadi DC lalu disimpan di dalam baterai.



      Referensi : Webinar Safer Electric Vehicle, 2021









Bagaimana suatu transportasi dikatakan efektif dan efisien?


Sebagai contoh:
Cara memindahkan 1000 orang dari Kota A menuju Kota B yang paling efektif dan efisien, apakah?
1) dengan menggunakan mobil yang mempunyai kapasitas 4 orang.
2) dengan menggunakan bus yang mempunyai kapasitas 40 orang.

jawabannya ada dua:
a) jika ingin efektif, maka gunakanlah cara pertama yaitu menggunakan mobil.
b) jika ingin efisien, maka gunakanlah cara kedua yaitu menggunakan bus.

Rambu Lalu Lintas

 

 Pastinya kamu punya kendaraan kan di rumah? Entah itu kendaraan bermotor maupun kendaraan tidak bermotor. Seberapa sering kamu bepergian dengan kendaraan, mungkin....setiap hari, ya kan?. Nah pada saat berkendara tersebut, entah untuk berangkat kerja, bepergian ke luar kota, melewati daerah perbukitan, gunung yang jalannya lengkak-lengkok, naik – turun ataupun jalan-jalan ke pantai atau daerah pesisir yang jalannya datar yang biasanya sering rusak karena jenis tanahnya mungkin kurang stabil.

Nah pada saat berkendara tersebut, biasanya kamu pasti lihat disebelah kiri ada semacam plat yang berwarna-warni, ada kuning, merah, biru dan hijau bahkan ada yang coklat. Itulah yang dinamakan rambu lalu lintas. Menurut peraturan yang dikeluarkan Pemerintah, yaitu Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 13 Tahun 2014 tentang Rambu Lalu Lintas, Rambu Lalu Lintas adalah bagian perlengkapan jalan yang berupa lambing, huruf, angka, kalimat, dan/atau perpaduan yang berfungsi sebagai peringatan, larangan, perintah atau petunjuk pengguna jalan.

Satu rambu lalu lintas terdiri dari beberapa bagian yaitu terdiri dari daun rambu, tiang rambu, dan juga papan tambahan jika ada. Daun rambu inilah yang berwarna-warni tersebut, tadi disebutkan warnanya ada yang kuning, ada yang merah, biru, dan hijau termasuk juga warna coklat. Untuk bagian daun rambu lalu lintas harus bersifat retro reflektif yaitu dapat memantulkan cahaya dimana sinar datang dipantulkan kembali sejajar ke arah sinar datang, terutama pada malam hari atau pada saat cuaca gelap/hujan. 

Untuk tiang rambu biasanya berbahan logam alumunium atau bahan sejenisnya yang sudah memenuhi persyaratan teknis sebagai tiang rambu. Papan tambahan, seperti halnya daun rambu terbuat dari pelat alumunium atau material sejenisnya. Yang kegunaannya member penjelasan lebih lanjut dari suatu rambu. Misalnya rambu larangan parkir, dibawahnya ada papan tambahan yang bertuliskan “Pukul 06.00 – 10.00”, itu artinya dilarang parkir saat jam 6 pagi sampai dengan jam 10 siang. Karena di area tersebut mungkin kondisi lalu lintasnya padat dan sering macet saat jam-jam tersebut.

Adapun jenis-jenis rambu-rambu lalu lintas yang biasanya diterapkan di Indonesia terdiri dari 4 jenis yaitu yang pertama Rambu Peringatan, kedua Rambu Larangan, ketiga Rambu Perintah, dan keempat Rambu Petunjuk. Untuk lebih jelasnya mari kita lihat jenis-jenis rambu lalu lintas sebagai berikut :

a. Rambu Peringatan

    adalah rambu yang digunakan untuk member peringatan kemungkinan ada bahaya di jalan atau tempat berbahaya pada jalan dan menginformasikan tentang sifat bahaya. Rambu peringatan mempunyai warna dasar kuning. Contoh rambu peringatan pada gambar di bawah ini :

b. Rambu Larangan

     adalah rambu yang digunakan untuk menyatakan perbuatan yang dilarang dilakukan oleh pengguna jalan. Rambu larangan biasanya memakai warna dasar merah. Untuk rambu larangan pada contoh berikut ini :

c. Rambu Perintah

    adalah rambu yang digunakan untuk menyatakan perintah yang wajib dilakukan oleh pengguna jalan. Rambu perintah mempunyai warna dasar warna biru. Contoh rambu perintah ada dibawah ini :

d. Rambu Petunjuk

     adalah rambu yang digunakan untuk memandu pengguna jalan saat melakukan perjalanan atau untuk memberikan informasi lain kepada pengguna jalan. Rambu petunjuk terdiri dari beberapa macam. Ada petunjuk jurusan (pendahulu jurusan) yang mempunyai warna dasar hijau. Rambu petunjuk batas wilayah, batas jalan tol, petunjuk lokasi utilitas umum, petunjuk jalan satu arah, dan lain-lain biasanya berwarna biru. Untuk rambu papan nama jalan berwarna hijau. Rambu petunjuk lokasi wisata berwarna dasar coklat. Contoh-contoh rambu petunjuk ada pada gambar di bawah ini :
 

 

 


Tadi brosis semua sudah dijelaskan macam-macam jenis rambu, untuk menjadi perhatian, bahwa rambu larangan yang berwarna merah jika dilanggar akan dikenai konskwensi hukum bagi pengguna jalan yang melanggar. Demikian juga rambu perintah yang berwarna dasar biru, jika tidak diikuti perintahnya juga kena masalah hukum. Biasanya dapat teguran dari petugas baik lisan bahkan bisa kena tilang. Demikian juga rambu-rambu lain juga wajib dipatuhi, jika rambu peringatan (warna dasar kuning) diabaikan bisa menyebabkan kecelakaan, dan jika rambu petunjuk tidak dihiraukan, maka akan kesasar. Masak brosis mau cari alamat palsu, pasti ga ketemu lah.

Oh iya, disamping rambu konvensional seperti rambu-rambu di atas terdapat juga jenis rambu-rambu elektronik lho. Semua sekarang serba digital, mengikuti perkembangan zaman. Teknologi transportasi juga semakin serba canggih.

Nah itu tadi sekelumit info tentang jenis rambu. Semoga bermanfaat dan tetap hati-hati di jalan.