Mobil
Listrik Baterai atau Battery Electrical
Vehicle (BEV) memiliki beberapa kelebihan jika dibandingkan dengan mobil
bermesin pembakaran dalam atau Internal
Combution Engine (ICE). Yang paling utama adalah mobil listrik baterai
tidak menghasilkan emisi kendaraan bermotor. Mobil jenis ini juga mengurangi
emisi gas rumah kaca karena tidak membutuhkan bahan bakar fosil sebagai
penggerak utamanya. Karena kelebihan inilah, Pemerintah melalui Kementerian
Perhubungan pada tahun 2030 mempunyai target bahwa 90 % angkutan umum di
seluruh Indonesia berganti dengan kendaraan berbasis listrik baterai.
Baca Juga : Pentingnya Transportasi Massal di Era Milenial
Perbedaan utama Mobil Listrik Baterai (BEV) dan Mobil Pembakaran Dalam (ICE) terletak pada 2 komponen utama yaitu sistem penghasil daya (mesin penggerak) dan emisi yang dihasilkan. Untuk Mobil Pembakaran Dalam (ICE) memiliki ciri-ciri berikut:
- Sumber energi disimpan di dalam tangki BBM
- Distribusi sumber daya menggunakan peralatan Fuel System
- Power Train terdiri atas komponen yang menghasilkan tenaga dan untuk mendistribusikannya dalam menggerakkan roda terdiri dari mesin, transmisi, poros penggerak, differensial, dll yang jumlahnya ratusan
- Sistem pembakaran menghasilkan emisi berupa gas buang.
Sedangkan untuk Mobil Listrik Baterai memiliki ciri-ciri berikut:
- Sumber energi disimpan dalam baterai listrik
- Distribusi sumber daya menggunakan kabel
- Listrik DC dari baterai dirubah menjadi listrik AC 3 phase oleh inverter untuk memutar motor listrik (induksi elektromagnetik) guna memutar roda kendaraan
- Tidak menghasilkan gas buang.
Sumber : Dishub DKI Jakarta
Teknologi Mobil Listrik Baterai yang berbeda dengan Kendaraan Konvensional
- Inverter
Inverter adalah adalah perangkat daya yang dapat mengubah arus listrik searah (DC) menjadi arus bolak-balik (AC) pada tegangan yang lebih tinggi.
- Motor Traksi
Motor traksi untuk
mobil listrik baterai berfungsi sebagai penggerak dan regenerasi. Sebagai
penggerak maksudnya adalah untuk memutar transmisi dan roda. Sebagai regenerasi
adalah fungsinya dalam sumber energi bagi peralatan Charger untuk pengisian
kembali baterai.
- Akumulator
(Baterai)
Akumulator merupakan
perangkat otomotif yang dapat mengubah energi kimia menjadi energi listrik yang
bersifat arus searah (DC). Baterai berfungsi dalam proses menghidupkan mesin
yaitu untuk menggerakkan starting motor
yang memutar flywheel hingga mesin
hidup.
- Charger
Charger adalah
berfungsi sebagai komponen peralatan pengisi-ulang daya baterai. Charger
mengubah listrik AC menjadi DC lalu disimpan di dalam baterai.
Referensi : Webinar Safer Electric Vehicle, 2021