Apakah itu Sistem Lelang Harga Pertama yang digunakan Google Adsense ?

Pada tanggal 7 Oktober 2021, Google telah mengumumkan bahwa Adsense akan beralih ke lelang harga pertama. Lelang harga pertama menyederhanakan pengalaman pembelian bagi pengiklan karena harga akhir mencerminkan bid pemenang. Google Ad Manager dan AdMob telah beralih ke lelang harga pertama, dan dengan menyederhanakan model lelang di AdSense, Ad Manager, dan AdMob, pengiklan mendapatkan keuntungan dari proses yang konsisten di seluruh platform penjualan iklan Google. Ini membuat pengiklan lebih yakin dalam melakukan pembelanjaan di seluruh ekosistem iklan display dan peningkatan keyakinan terkait pembelanjaan ini seiring waktu akan menguntungkan penayang. Untuk lebih memahami  lelang harga pertama dan perbedaannya dengan sistem lelang harga kedua, akan diuraikan pada penjelasan dibawah ini.

Apa itu Lelang Harga Pertama?

Dalam model lelang harga pertama, penawar berpartisipasi dalam lelang secara bersamaan, dan penawar tertinggi menang. Penawar tertinggi membayar harga persis per seribu tayangan iklan (CPM) yang dia bid selama lelang. Tawaran yang menang juga dikenal sebagai harga kliring.

Baca Juga : Membangun Peradaban Digital

Lelang harga pertama umumnya lebih menguntungkan penerbit daripada lelang harga kedua. Dalam survei yang dilakukan oleh Digiday, 78% penerbit mengatakan transisi dari lelang harga kedua ke harga pertama membantu mereka memaksimalkan pendapatan iklan mereka.

Dalam lelang harga pertama, baik penayang maupun pengiklan dapat memperkirakan nilai sebenarnya dari setiap 1.000 tayangan iklan dan mengukur ROI (pengembalian investasi) mereka secara akurat. Ini juga memberikan prospek lelang yang jelas dimana penawar mengetahui berapa banyak yang mereka tawarkan untuk inventaris tertentu.

Contoh Lelang Harga Pertama

Tiga penawar berpartisipasi dalam lelang (A, B, C). Setiap penawar menetapkan harga yang akan mereka bayar untuk 1000 tayangan iklan:

Penawar A = $3

Penawar B= $5

Penawar B = $4

Tawaran tertinggi dalam lelang ini adalah $5. Penawar B memenangkan lelang dan membayar $5 per 1000 tayangan iklan kepada penerbit atau pembuat konten.

Apa itu Lelang Harga Kedua?

Dalam model lelang harga kedua, sama halnya dengan lelang harga pertama, penawar tertinggi menang. Namun, harga akhir tidak sama dengan tawaran awalnya, tetapi hanya $0,01 lebih tinggi dari tawaran penawar tertinggi kedua.

Google AdSense adalah contoh terkenal dari lelang harga kedua. Harga yang dibayar oleh pengiklan untuk setiap biaya per klik (CPC) kurang dari CPC yang mereka tawar dalam lelang.

Baca Juga : Mobil Listrik, Mobil Masa Depan Dengan Kelebihan Zero Emisi

Lelang harga kedua telah menjadi standar industri selama bertahun-tahun. Namun, dengan RTB dan penawaran headline yang muncul, pemilik konten dapat mengizinkan penyedia bursa periklanan (SSP) untuk memunculkan berbagai iklan pada konten digitalnya secara bersamaan. Akibatnya, ini menciptakan banyak kerumitan dan ketidakefisienan operasional didalam lelang harga kedua. Selain itu, pada lelang harga kedua sering kali melibatkan biaya tersembunyi yang diambil oleh SSP.

Contoh Lelang Harga Kedua

Tiga penawar berpartisipasi dalam lelang (A, B, C). Tawaran mereka adalah:

Penawar A = $3

Penawar B = $5

Penawar C = $4

Tawaran tertinggi dalam lelang ini lagi adalah $5. Penawar B memenangkan lelang tetapi hanya akan membayar $4,01 ($4 + $0,01) untuk setiap 1000 tayangan iklan (CPM).

Selisih yang disimpan penawar pemenang pada tayangan disebut pengurangan. Dalam contoh ini, jumlahnya menjadi $0.99 ($5 – $4.01).


Lelang Harga Pertama vs Harga Kedua

Perbedaan utama antara lelang harga pertama dan harga kedua adalah bahwa dalam lelang harga kedua, penerbit/pemilik konten menerima pendapatan iklan yang lebih sedikit karena proses tersebut menghasilkan pengurangan tawaran. Karena alasan ini, penerbit terkadang menetapkan harga minimum yang bertindak sebagai ambang batas tawaran. Harga minimum bertujuan untuk meningkatkan harga deal suatu iklan.

Karena inkonsistensi dalam cara bursa yang berbeda mengelola lelang, lelang harga pertama juga memastikan transparansi yang lebih besar daripada lelang harga kedua. Hal ini memungkinkan pembeli di satu bursa untuk bersaing secara lebih adil dengan pembeli dari bursa lain.



Keuntungan Lelang Harga Pertama untuk Penerbit

Penerbit memperoleh lebih banyak pendapatan tanpa mengurangi tawaran. Penayang dapat menilai secara akurat berapa nilai inventaris iklan mereka. Model lelang harga pertama menghilangkan hambatan yang tidak perlu dan memberikan lebih banyak transparansi.

Lelang harga pertama bekerja lebih baik dengan penawaran tajuk yang memungkinkan penawaran simultan dan tawaran yang lebih kompetitif.

Namun demikian, lelang harga pertama dapat memotivasi pembeli untuk mengajukan tawaran yang lebih rendah untuk menghemat uang dengan sengaja. Praktek ini dikenal sebagai bid shading.



Transportasi Berkelanjutan dan Perubahan Iklim

Transportasi berkelanjutan (sustainable transportation) mencakup berjalan, bersepeda, angkutan umum, kendaraan ramah lingkungan dan berkarbon rendah. Tujuan mempromosikan transportasi yang lebih berkelanjutan adalah untuk meminimalkan dampak lingkungan dan sosial yang negatif dari transportasi, serta memelihara sistem transportasi yang efisien dan efektif yang mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Peningkatan proporsi transportasi berkelanjutan akan mengurangi emisi transportasi yang berkontribusi terhadap masalah pencemaran lingkungan dan perubahan iklim. Peningkatan jumlah orang yang berjalan kaki dan bersepeda juga penting untuk meningkatkan kesehatan penduduk.

Baca Juga : 4 Macam Muatan B3 Yang Banyak Ditemukan di Jalan Raya

Sekarang pemerintah di berbagai negara di dunia bekerja sama dengan pihak-pihak terkait untuk mempromosikan transportasi berkelanjutan di bagian-bagian berikut ini :

1.  Bersepeda dan berjalan

2.  Smart transportation

3.  Kendaraan berkarbon rendah

4.  Pemakaian bahan bakar alternatif

5.   Perubahan transportasi dan iklim.

Nah yang menjadi perhatian masyarakat pada dewasa ini adalah kendaraan berkarbon rendah, dan perubahan transportasi dan iklim.

Kendaraan yang Berkarbon rendah

Pemerintah di beberapa negara Eropa telah menetapkan strategi ekonomi untuk satu tujuan  komprehensif yaitu :

"Untuk fokus pemerintah dalam menciptakan layanan publik sebuah negara lebih berhasil, dengan peluang untuk semua wilayah bisa berkembang, melalui peningkatan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan".

Pemerintah di beberapa negara di Eropa telah melakukan kajian dalam rangka untuk membantu menentukan sasaran penggunaan yang paling efektif untuk pengembangan dan pengambilan kebijakan tentang kendaraan rendah karbon (LCVs) dan bahan bakar alternatif pada tahun 2020. Sasaran tentang perubahan iklim telah dibentuk untuk membantu memenuhi tantangan pertumbuhan yang berkelanjutan yang lebih tinggi yaitu untuk mengurangi emisi sebesar 80 persen pada tahun 2050.

Baca Juga : Mobil Listrik Baterai, Mobil Masa Depan Dengan Kelebihan Zero Emisi

Kajian itu salah satunya membahas definisi 'kendaraan rendah karbon' yang didukung oleh bahan bakar alternatif atau teknologi antara lain kendaraan listrik (EV), kendaraan semi hibrida, kendaraan hibrida, kendaraan hibrida stop-start/micro, kendaraan hidrogen, atau lainnya. Dan diharapkan kendaraan tersebut berjalan dari sumber daya yang terbarukan, yang memiliki emisi jauh lebih sedikit.

Perubahan Transportasi dan Iklim

Perubahan iklim memaksa negara-negara di eropa untuk membuat sebuah kerangka aturan untuk pengurangan emisi gas rumah kaca dengan menetapkan target pengurangan 42% untuk tahun 2020 dan target pengurangan 80% untuk tahun 2050. Untuk sektor transportasi ditargetkan sekitar 26% dari total emisi Eropa. Kebijakan ini mungkin juga akan diadopsi oleh negara-negara di seluruh dunia.

Sementara untuk semua sektor lainnya telah dilakukan pengurangan emisi dari tahun 1990 sebagai tahun awal program besar pengurangan emisi Eropa. Sementara untuk bidang transportasi (termasuk penerbangan dan pelayaran internasional), emisi yang dihasilkan malah terus meningkat sampai dengan tahun 2009. Untuk memenuhi target menantang tersebut, diterapkanlah aksi nyata dalam menangani perubahan iklim yaitu dengan Scotland Act 2009. Karena itu, akan memerlukan kontribusi yang signifikan dari sektor transportasi.

"Proses dekarbonisasi akan selesai dari sektor transportasi jalan pada tahun 2050 dengan kemajuan yang signifikan pada tahun 2030 melalui penggunaan mobil listrik, dan dekarbonisasi pada angkutan rel pada tahun 2050.”


Referensi: http://www.scotland.gov.uk/Topics/Transport/sustainable-transport(2009)

Image Source: Wikipedia