Transportasi Berkelanjutan dan Perubahan Iklim

Transportasi berkelanjutan (sustainable transportation) mencakup berjalan, bersepeda, angkutan umum, kendaraan ramah lingkungan dan berkarbon rendah. Tujuan mempromosikan transportasi yang lebih berkelanjutan adalah untuk meminimalkan dampak lingkungan dan sosial yang negatif dari transportasi, serta memelihara sistem transportasi yang efisien dan efektif yang mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Peningkatan proporsi transportasi berkelanjutan akan mengurangi emisi transportasi yang berkontribusi terhadap masalah pencemaran lingkungan dan perubahan iklim. Peningkatan jumlah orang yang berjalan kaki dan bersepeda juga penting untuk meningkatkan kesehatan penduduk.

Baca Juga : 4 Macam Muatan B3 Yang Banyak Ditemukan di Jalan Raya

Sekarang pemerintah di berbagai negara di dunia bekerja sama dengan pihak-pihak terkait untuk mempromosikan transportasi berkelanjutan di bagian-bagian berikut ini :

1.  Bersepeda dan berjalan

2.  Smart transportation

3.  Kendaraan berkarbon rendah

4.  Pemakaian bahan bakar alternatif

5.   Perubahan transportasi dan iklim.

Nah yang menjadi perhatian masyarakat pada dewasa ini adalah kendaraan berkarbon rendah, dan perubahan transportasi dan iklim.

Kendaraan yang Berkarbon rendah

Pemerintah di beberapa negara Eropa telah menetapkan strategi ekonomi untuk satu tujuan  komprehensif yaitu :

"Untuk fokus pemerintah dalam menciptakan layanan publik sebuah negara lebih berhasil, dengan peluang untuk semua wilayah bisa berkembang, melalui peningkatan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan".

Pemerintah di beberapa negara di Eropa telah melakukan kajian dalam rangka untuk membantu menentukan sasaran penggunaan yang paling efektif untuk pengembangan dan pengambilan kebijakan tentang kendaraan rendah karbon (LCVs) dan bahan bakar alternatif pada tahun 2020. Sasaran tentang perubahan iklim telah dibentuk untuk membantu memenuhi tantangan pertumbuhan yang berkelanjutan yang lebih tinggi yaitu untuk mengurangi emisi sebesar 80 persen pada tahun 2050.

Baca Juga : Mobil Listrik Baterai, Mobil Masa Depan Dengan Kelebihan Zero Emisi

Kajian itu salah satunya membahas definisi 'kendaraan rendah karbon' yang didukung oleh bahan bakar alternatif atau teknologi antara lain kendaraan listrik (EV), kendaraan semi hibrida, kendaraan hibrida, kendaraan hibrida stop-start/micro, kendaraan hidrogen, atau lainnya. Dan diharapkan kendaraan tersebut berjalan dari sumber daya yang terbarukan, yang memiliki emisi jauh lebih sedikit.

Perubahan Transportasi dan Iklim

Perubahan iklim memaksa negara-negara di eropa untuk membuat sebuah kerangka aturan untuk pengurangan emisi gas rumah kaca dengan menetapkan target pengurangan 42% untuk tahun 2020 dan target pengurangan 80% untuk tahun 2050. Untuk sektor transportasi ditargetkan sekitar 26% dari total emisi Eropa. Kebijakan ini mungkin juga akan diadopsi oleh negara-negara di seluruh dunia.

Sementara untuk semua sektor lainnya telah dilakukan pengurangan emisi dari tahun 1990 sebagai tahun awal program besar pengurangan emisi Eropa. Sementara untuk bidang transportasi (termasuk penerbangan dan pelayaran internasional), emisi yang dihasilkan malah terus meningkat sampai dengan tahun 2009. Untuk memenuhi target menantang tersebut, diterapkanlah aksi nyata dalam menangani perubahan iklim yaitu dengan Scotland Act 2009. Karena itu, akan memerlukan kontribusi yang signifikan dari sektor transportasi.

"Proses dekarbonisasi akan selesai dari sektor transportasi jalan pada tahun 2050 dengan kemajuan yang signifikan pada tahun 2030 melalui penggunaan mobil listrik, dan dekarbonisasi pada angkutan rel pada tahun 2050.”


Referensi: http://www.scotland.gov.uk/Topics/Transport/sustainable-transport(2009)

Image Source: Wikipedia




Tidak ada komentar:

Posting Komentar