Banyaknya
fenomena orang-orang nekat yang melakukan perjalanan dari Indonesia untuk
menuju tanah suci dengan rute jalan darat merupakan hal luar biasa. Misalnya
saja ada pemuda 28 tahun bernama Khamim Setiawan yang berjalan kaki dari Kota Pekalongan
ke Mekah tahun 2016 silam. Ada bikers asal Jambi, Lilik Gunawan yang naik motor
dari Jambi ke Mekah bersama satu anaknya, Achmad Balda. Walaupun jarak yang
membentang sangat jauh, maksud mereka tidak lain tidak bukan adalah untuk
menjalankan ibadah suci umroh ataupun ibadah haji. Inilah wujud kecintaan para
nekater tersebut terhadap perintah Allah SWT dan rasa cinta mendalam kepada
Nabi Muhammad SAW selaku pemangku risalah kenabian yang terakhir. Kita tahu
bahwa ibadah haji merupakan rukun Islam kelima setelah Shahadat, Sholat, Puasa,
dan Zakat. Ini artinya tidak sempurnanya seorang muslim jika belum berhaji.
Walaupun berhaji hanya diwajibkan oleh Allah SWT bagi yang mampu saja. Tapi
orang indonesia itu sebenarnya mampu semua kalo urusan wajib rukun Islam.
Apalagi kalau urusan jalan-jalan sambil beribadah, orang muslim Indonesia pasti
senangnya bukan main, misalnya jika diajak untuk melakukan perjalanan ziarah ke
makam-makam wali yang biasa dilakukan seperti ziarah walisongo.
Seringnya
kita temukan warga muslim Indonesia beribadah dengan dibuktikan melakukan
perjalanan spiritual ziarah wali merupakan bentuk kecintaan kepada agama Islam.
Kefanatikan beribadah seperti ziarah kepada makam-makam wali-wali Allah inilah
yang menjadikan masyarakat Indonesia kuat secara spiritual. Sering kali kita
temukan di jalan pantura jawa rombongan bus para peziarah wali. Ada juga yang
datang dari luar jawa ziarah ke maka-makam wali-wali Allah di tanah jawa. Ada
yang datang dari Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, bahkan ada yang datang dari
Indonesia Timur. Wujud kecintaan ziarah kubur terhadap wali itu merupakan salah
satu cara bagi masyarakat Indonesia betapa kerinduannya kepada Nabi Muhammad
SAW, nabi para wali dan kyai, karena dengan datang ke tempat makam wali-wali
Allah merupakan obat penawar rindu terhadap Rasulullah SAW.
Nah,
bagaimana jika masyarakat Indonesia diberikan kemudahan akses secara langsung
ke Baitullah dan Masjid Nabawi, masjid Rasulullah SAW atau ke makamnya atau ke
makam sahabat-sahabatnya di tanah suci tersebut. Betapa dahsyatnya dorongan
untuk melakukan perjalanan dari tanah air ke tanah suci. Coba kita lihat sebelum
pandemi corona melanda dunia, kuota haji selalu penuh dari tahun ke tahun,
bahkan waktu tunggu untuk pelaksanaan ibadah haji untuk tiap jamaah sampai ada
yang nunggu 20 tahun, bahkan ada yang 30 tahun. Biasanya orang-orang yang
merasa usianya sudah tua dan tidak mampu lagi untuk menunggu antrian haji akan
mencoba melengkapi rukun Islam kelima itu dengan melaksanakan ibadah umrah.
Berapapun biayanya, masyarakat Islam Indonesia rela asalpun bisa bertemu dengan
tanah suci.
Mungkinkah
ada jalan darat yang menghubungkan langsung Indonesia – Mekkah?
Kalo
misalnya terdapat jalan darat yang menghubungkan secara langsung antara
Indonesia dengan Mekah dan Madinah, betapa bahagianya para orang Islam
Indonesia. Disamping bisa ziarah ke makam walisongo, makam umara, kyai-kyai,
pejuang bangsa di dalam negeri, para peziarah dapat secara nyata melakukan
perjalanan darat ke tanah suci. Dan misalnya lagi jalan darat yang membentang
tadi diperbolehkan oleh negara-negara yang dilalui dengan tanpa hambatan apapun
maka sangatlah nikmat bisa melakukan perjalanan ke tanah suci. Disamping para
peziarah atau orang yang berhaji atau ber-umrah melalui jalan tersebut, jalan
yang menghubungkan Indonesia – Mekah juga dapat menjadi koridor perekonomian
yang baru dan dapat mendorong silaturahmi warga negara Indonesia dengan warga dari
negara yang dilalui tersebut.
Untuk itu,
sekiranya kita mencoba mengecek google maps, berapa jauh jaraknya Indonesia –
Mekah (Madinah) kalau melalui jalan darat dan berapa lama waktu yang dibutuhkan
untuk mencapai kesana. Berikut ini sedikit ulasan melalui google maps.
1. Jakarta (Indonesia) – Kuala Lumpur (Malaysia).
Inilah bagian perjalanan
terakhir Indonesia – Mekah, yaitu perjalanan dari Kota Teheran di Iran ke Kota
Mekah yang jaraknya 2.598 km dengan waktu tempuh sekitar 1 hari 5 jam atau 29
jam perjalanan. Menurut google map, jalur ini bisa ditempuh dengan melewati
jalan tol.
Jadi, waktu perjalanan
antara Jakarta - Mekah menurut google map dan perkiraan penulis sekitar 216 jam
34 menit atau sekitar 9 hari perjalanan. Waktu ini bisa lebih singkat lagi
kalau jalur darat yang membentang dari Jakarta menuju Mekah itu semuanya jalan
tol.